MANADO, MSN
Program perlindungan seperti asuransi bagi siswa magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang kini tengah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), melalui Dinas Pendidikan Daerah (Dikda), disambut positif pihak sekolah jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN).
Kepala SMKN 3 Manado Silvya AC Ransulangi SPd MM, mengatakan sudah mendapat informasi soal program ini. “Informasi dari ibu Kepala Dinas, akan dibicarakan dulu,” kata Ransulangi, Senin 21 Oktober 2024.
Sementara itu, berbicara soal PKL, Ransulangi menjelaskan, SMKN 3 Manado, terlebih dahulu menjajaki dengan pihak perusahaan yang akan meminta berapa jumlah peserta siswa magang. “Tahun ini ada 500-an yang sementara PKL,” jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan kurikulum Merdeka Belajar, lamanya pelaksanaan PKL, harus 6 bulan. “Dan berdasarkan kurikulum Merdeka Belajar, peserta PKL di kelas 12,” tambahnya.
“Semoga, jika program asuransi bagi siswa magang atau PKL ini bisa terwujud. Sehingga para peserta PKL ini bisa lebih fokus menerima pengalaman kerja. Sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja,” sambungnya.
Terpisah, sebelumnya Kepala Dikda Sulut Dr Femmy Suluh menerangkan siswa magang atau PKL masuk kategori bukan penerima upah. “Jadi kalau kategori sudah bekerja, berarti sudah menerima upah. Maka di BPJS ada peket untuk itu,” terangnya.
Berdasarkan hasil koordinasi awal, tiap siswa magang akan mendapatkan premi Rp16.500/anak. “Ini juga untuk memastikan mereka ada perlindungan saat bekerja. Kalau terjadi hal-hal kecelakaan kerja atau meninggal karena kerja itu ada perlindungan,” bebernya.
Suluh juga memastikan program perlindungan ini harus dilaksanakan secepatnya. “Tapi nanti tahun depan kita usulkan,” pungkasnya dan menambahkan kalau kecelakaan dan meninggal, keluarga akan menerima Rp42 juta. Sama seperti asuransi lainnya. (sd/*)
