Example floating
Example floating
Politik

Supit Dorong Perda Kebudayaan Bisa Langsung Diterapkan Pasca Ditetapkan

242
×

Supit Dorong Perda Kebudayaan Bisa Langsung Diterapkan Pasca Ditetapkan

Sebarkan artikel ini
Toni Supit

MANADO, MSN

Jalan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaran Kebudayaan sebentar lagi memasuki garis finish. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Toni Supit berharap, aturan ini bisa langsung dilaksanakan setelah ditetapkan.

Toni Supit yang juga anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sulut pembahas ranperda tersebut mengatakan, menetapkan Ranperda ini menjadi perda sangat penting karena ranperda kebudayan tersebut aan memayungi semua budaya yang ada di Sulut. Dirinya mengorek pula terkait dengan proses panjang ranperda kebudayaan yang sudah beberapa tahun tidak dapat dituntaskan. Untuk itu, dirinya mengapresiasi secara khusus bagi Julius Jems Tuuk sebagai Ketua Pansus yang memimpin sehingga pemabahasan bisa tuntas. “Saya tidak mengikuti halangan-halangan apa sehingga setiap tahun perda ini tidak selesai. Saya salut ke Ketua Pansus Ir Julius Jems Tuuk. Sangat pro aktif sehingga pembahasan pasal demi pasal bisa dilalui dengan baik,” ujar Supit, saat rapat pembahasan akhir Ranperda Penyelenggara Kebudayaan, Selasa (2/7/2024), di ruang rapat serba guna DPRD Sulut.

Lanjutnya, setelah melakukan studi banding dengan menggali kebudayaan daerah yang lain, ini memperkaya perda kebudayaan di Sulut ke depan. Dirinya berharap, mudah-mudahan setelah penetapan, dengan waktu yang tidak terlalu lama perda tersebut bisa langsung dilaksanakan. “Dan di situ juga sudah dimasukkan pidananya, walaupun hanya tipiring (tindak pidana ringan). Ini sangat penting,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, jika melihat di Bali, salah satu yang menjadi objek wisata adalah budaya. Makanya perlu ditanamkan ke anak-anak dan diceritakan terkait dengan budaya-budaya di Sulut. Mereka akan paham dan mengerti. “Tapi kalau kita tidak sampaikan kepada mereka, mereka sekarang melalui medsos (media sosial) hanya mengonsumsi budaya asing. Salut buat semuanya bisa menyelesaikan ini,” tuturnya. (aoat)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *