MANADO, MSN
Anggota Bawaslu Sulut Erwin Sumampouw hadir sebagai narasumber Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih di TPS Khusus (Lapas/Rutan) untuk Pemilhan Kepala Daerah di Sulawesi Utara, Rabu (10/7/2024), di Four Point by Sheraton Manado.
Pada kesempatan itu, Erwin menyoroti soal kerawanan pelaksanaan Coklit. Menurutnya permasalahan joki coklit masih menjadi soal.
“Ada informasi coklit yang diterima tanpa mendatangi pemiih secara langsung, sering kita sebut Joki coklit. Mudah-mudahan itu tidak terjadi. Sebab, bisa saja karena daerahnya jauh, di pedalaman dusun atau kepulauan sehingga joki coklit ini terjadi,” ungkap Erwin.
Kerawanan lainnya, misalnya terkait dengan adanya pemilih yang sudah 17 tahun atau sudah menikah namun tidak tercatat dalam Daftar Pemilih. Ada juga soal alih status Pemilih dari sipil menjadi TNI-Polri.
”Kami juga sudah menginstruksikan kepada jajaran kami terkait pengawasan coklit di daerah bencana, seperti penduduk Gunung Ruang. Dan wilayah perbatasan, ada kerawanan terkait pemilih lintas batas di Talaud, karena berdekatan dengan daerah Filipin maka ada yang tiba-tiba memilih di sini (Sulut),” lanjut Erwin.
Intinya, menurut Erwin, perlu dipastikan seluruh warga yang berhak memilih itu terakomodir dengan benar sesuai peraturan. “Karena ini terkait dengan Hak Konstitusi warga negara yang adalah amanah UU,” tegasnya.
Erwin juga mengingatkan, jika pemutakhiran daftar pemilih ini tidak dilakukan dengan baik maka akan menjadi residu Pemilu.
“Kemarin di Mahkamah Konstitusi salah satu objek sengketanya terkait masalah daftar pemilih. oleh karena itu, perlu kooordinasi yang baik antara seluruh jajaran, baik KPU maupun kami (Bawaslu),” jelasnya. (aoat)