MANADO, MSN
Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk pengungsi Gunung Ruang, Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), diungkap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut). Informasi hingga kini untuk masyarakat yang sudah terdata sebagai pemilih telah mencapai 80 persen.
Gambaran tersebut disampaikan, Anggota KPU Sulut Lanny Ointu. Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Sulut ini menyampaikan, untuk pendataan kepada masyarakat yang terdampak akibat Gunung Ruang, memang belum semua tercoklit. Hal itu karena bagi pengungsi yang sekarang ada terlokasi di satu tempat seperti di Kota Bitung dan Pineleng, Kabupaten Minahasa, itu jumlahnya sedikit. Maka dari itu kini mereka fokus kepada pengungsi Gunung Ruang yang berada di luar. “Target kami untuk pengungsi Gunung Ruang adalah mereka yang mandiri yang masih ada di luar-luar,” ujar Lanny, saat kegiatan Media Gathering KPU Sulut dengan tema, Mewujudkan Sukses Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan Data Pemilih Berkualitas Dalam Pilkada, Rabu (10/7/2024), Rumah Kopi K8, Manado.
Lanjut Lanny, telah ada hasil laporan yang disampaikan KPU Sitaro dan juga Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang mereka rekrut untuk bertugas di Gunung Ruang. Hingga kini penduduk Gunung Ruang yang sudah berhasil tercoklit telah mencapai 80 persen. “Hasil laporan dari KPU Sitaro dan juga pantarlih yang kami rekrut di gunung ruang itu, sudah hampir 80 persen nama-namanya sudah masuk dan terdata dalam pencoklitan pantarlih yang ada di Gunung Ruang,” tuturnya dalam kegiatan yang turut dihadiri Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia (RI) Muhammad Tio Aliansyah, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut Ardiles Mewoh, Dekan FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Ferry Daud Liando, Ketua KPU Sulut Kenly Poluan, Anggota KPU Sulut Salman Saelangi dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris KPU Sulut Meidy Malonda.
Di kesempatan itu Anggota DKPP, Muhammad Tio Aliansyah juga turut menyampaikan terkait dengan tugas yang mereka kerjakan. Dijelaskannya, di DKPP itu yang masuk aduan ke lembaga ini tidak hanya yang menyangkut tahapan pemilihan umum (pemilu) melainkan juga non tahapan. “Banyak non tahapan yang diadukan juga seperti, judi online, michat, menjalin hubungan terlarang, teman-teman yang proses rekrutmen ad hoc menerima money politic,” jelasnya.
Saat itu penutupan kegiatan, Ketua KPU Sulut Kenly Poluan menyampaikan terima kasih kepada Anggota DKPP Muhammad Tio Aliansyah, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh dan Dekan FISIP Unsrat Ferry Daud Liando yang sudah berkesempatan memberikan materi dalam kegiatan Media Gathering KPU Sulut. “Dan terima kasih kepada semua yang hadir. Mudah-mudahan kita bisa bertemu dalam kesempatan yang lain,” ujarnya. (aoat)
