MANADO, MSN
Gambaran kebudayaan di Bali diceritakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Toni Supit. Dirinya mengisahkan bagaimana kebudayaan di sana ikut membantu kunjungan wisatawan.
Toni Supit menyampaikan, terkait dengan kebudayaan di Sulut perlu untuk dipetakan. Sehingga turis tidak membludak di Bali. Dirinya menilai, di Bali itu terkait dengan iven-iven dan upacara- upacara telah terjadwal. “Di sana sudah scheudle dalam satu tahun, upacara-upacara ritual dan tari-tarian ternyata kegiatan-kegiatan itu pasti dan mereka bisa lihat tanggalnya. Kita kan di sini nanti ada iven baru kita bikin,” ujar Supit saat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pelaksanaan Penyelenggaraan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut, Selasa (28/5/2024), di ruang rapat serba guna DPRD Sulut.
Di Sulut tidak ada jadwal yang pasti terkait agenda-agenda yang terkait kebudayaan. Makanya ia mengusulkan, di Sulut agar tiap daerah dengan budayanya, ritual itu menjadi iven setiap tahun dan bukan hanya di satu tempat saja. Karena menurutnya, kalau di Bali hotel-hotel pun melakukan hal tersebut. “Hotel juga menyewa penari-penari,” ujar Supit.
Selain itu, masyarakat yang ada di Bali ikut menopang memberikan informasi kepada pengunjung tentang berbagai iven yang ada di Bali. Ia juga berharap, di daerah Sulut juga perlu melakukan hal itu. “Kalau saya naik Taxi ke Bali sopirnya mulai cerita cerita tentang jadwal iven di bali. Karena kan ini sopir-sopir ini juga hidup dari situ. Nah perlu untuk bagaimana masyarakat juga dilibatkan untuk menyampaikan hal-hal ini,” jelas Supit. (aoat)
