MANADO, MSN
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sekaligus Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ir. Stefanus BAN Liow, MAP, menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kantor Perwakilan DPD RI Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (15/5/2025).
Dalam acara tersebut, Senator Stefa (sapaan akrabnya) menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan globalisasi. Ia menyoroti dampak konflik internasional, seperti perang di Ukraina dan Rusia, terhadap perekonomian Indonesia, serta pengaruh intervensi politik dalam kehidupan berbangsa.
“Harus diakui, masih ada segelintir orang yang lebih mengedepankan ego kedaerahan. Banyak pemimpin juga kurang menunjukkan moral dan etika yang baik. Belum lagi, supremasi hukum belum sepenuhnya ditegakkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan peran MPR RI, termasuk DPD dan DPR, dalam memasyarakatkan Empat Pilar MPR RI, yaitu: Pancasila, sebagai dasar negara. UUD 1945 sebagai konstitusi. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan pemersatu bangsa.
Stefa juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perangkat desa, dan insan pers, untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan hingga ke tingkat desa.
Kegiatan ini bertujuan untuk: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan, Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, Membangun karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila, serta Menjaga keutuhan NKRI di tengah tantangan global.
Implementasi Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-hari, ada beberapa contoh penerapannya meliputi: Integrasi nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, Penegakan hukum yang adil dan konsisten, Menjaga kerukunan antarumat beragama, serta Menghindari sikap intoleransi dan radikalisme.
Stefa berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan guna memperkuat ketahanan nasional di masa depan.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dilakukan melalui berbagai metode, seperti seminar, penyebaran materi edukasi, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat. “Dengan upaya ini, diharapkan Indonesia dapat tetap kokoh sebagai bangsa yang bersatu, berdaulat, dan berkeadilan,” kuncinya.
“Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan kita bersama dalam kebersamaan tadi ini sudah kita wujudkan yang sesungguhnya pasti bapak-bapak dan ibu-ibu sudah paham benar. Tinggal bagaimana mensosialisasikan, mengimplementasikan mulai dari diri sendiri. Keberagaman Indonesia, tapi itu menunjukkan agama kemajemukan toleransi antar umat beragama bukan sekedar menyampaikan,” tambahnya. (sonny dinar)
