MANADO, MSN
SMA Negeri 1 Motoling menjadi sorotan setelah video pengeroyokan antar siswa beredar luas di media sosial. Dalam rekaman berdurasi 48 detik tersebut, terlihat seorang siswa dikeroyok oleh sejumlah temannya. Kejadian ini memicu keprihatinan publik.
Menurut laporan Kepala Sekolah kepada Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulawesi Utara (Sulut), insiden terjadi pada Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 15.30 WITA, di luar jam sekolah dan lokasi kejadian berjarak sekitar 100 meter dari lingkungan sekolah. Persoalan ini diduga bermula dari candaan korban yang dianggap menyinggung pelaku, padahal keduanya dikenal sebagai sahabat dekat.
Menanggapi hal ini, pihak sekolah telah memediasi pertemuan antara pelaku, korban, dan orang tua mereka. Proses perdamaian juga dihadiri oleh perwakilan kepolisian, Kodim, pemerintah setempat, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Kedua belah pihak akhirnya berdamai, meski keluarga korban meminta jaminan keamanan dari Polsek setempat.
Kepala Sekolah menyatakan akan memperkuat pendidikan karakter di sekolah dan meminta wali kelas lebih peka terhadap sikap siswa. Selain itu, ia menyarankan kolaborasi dengan kepolisian untuk mengawasi siswa usai jam sekolah.
Kepala Dikda Sulut, Dr. Femmy Suluh, mengonfirmasi kejadian ini. Menurutnya, pihak sekolah telah melakukan mediasi dan akan menggelar rapat dengan seluruh orang tua siswa untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan DP3A setempat, untuk memastikan penyelesaian yang baik,” jelas Femmy, Kamis (31/7/2025).
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap interaksi siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
“Besok Kepala Sekolah juga akan mengadakan rapat dengan semua orang tua untuk mengantisipasi agar kejadian tidak terulang lagi,” tambah Femmy. (sonny dinar)
