MANADO, MSN
Kegiatan peningkatan kompetensi kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) melalui In Service Training (IST-1) Gelombang 3 telah selesai dilaksanakan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, Dr. Femmy Suluh, melalui Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Debby Mamangkey, S.Pd., M.A.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru penggerak, dan guru potensial.
“Namun, masih ada sebagian kepala sekolah yang tidak mengikuti kegiatan ini, sehingga hal tersebut menjadi catatan khusus bagi Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut,” ucap Debby, Jumat (21/02/2025).
Debby juga menyampaikan bahwa Kepala Dinas sebenarnya berencana hadir langsung dalam acara ini, namun karena ada urusan mendadak di Tomohon, beliau menugaskan Debby untuk mewakilinya.
“Beliau juga menitipkan pesan agar para peserta setelah selesai mengikuti kegiatan ini dapat kembali ke tempat kerja dan melaksanakan tugas dengan baik, termasuk menerapkan kompetensi yang telah diperoleh selama pelatihan,” ujarnya.
Selain itu, Debby menekankan pentingnya pemetaan kompetensi kepala sekolah, yang meliputi kompetensi pedagogik, sosial, dan profesional.
Ia juga mengingatkan bahwa kegiatan ini akan berkelanjutan dan diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru di sekolah masing-masing.
“Dari pemetaan ini, akan dipilih 10 kepala sekolah berprestasi yang nantinya akan menjadi contoh bagi yang lain,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPMP Sulut, Febry H.J. Dien, S.T., M.Inf.Tech (MAN), melalui Ketua Tim Transformasi Pendidikan, Stevi Mononimbar, menyampaikan bahwa gelombang ketiga ini baru mencapai 33,33% dari total tahapan yang harus dilalui. Artinya keseluruhan gelombang 1, 2, 3, nilai peserta masih dibawah 50 persen.
“Masih ada dua tahap lagi, yaitu On The Job Learning (OJL) yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan dan Integrated Supervisory Program (ISP) yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 5-7 Maret 2025,” paparnya.
Stevi juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah, tetapi juga untuk kepentingan siswa dan mutu pendidikan di satuan pendidikan masing-masing.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para kepala sekolah dalam kegiatan ini merupakan bentuk ibadah, karena bertujuan untuk melayani banyak orang, sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Para peserta juga diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik,” jelasnya.
Acara penutupan rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling dan Wakil Gubernur Dr. Victor Mailangkay, S.H., M.H, yang diharapkan dapat memberikan motivasi dan apresiasi kepada para peserta.
“Dengan semangat yang tinggi, para kepala sekolah diharapkan dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Sulawesi Utara,” kuncinya. (sonny dinar)