MANADO, MSN
Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) telah mengalami peningkatan aktivitas dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Surat Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia menginformasikan perubahan ini.
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) juga telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 100 Tahun 2024 yang menetapkan Status Tanggap Darurat Gunung Api Ruang. Erupsi Gunung Ruang telah menyebabkan sekitar **21.000 orang terdampak.
Dalam rangka menghadapi abu vulkanik akibat letusan Gunung Ruang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menerbitkan Edaran tentang Tanggap Darurat Bencana Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Steve Kepel ST MSi, atas nama Gubernur Prof Dr (Hc) Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK), menghimbau agar penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup sementara sesuai dengan ‘Notice To Airmen’ (NOTAM) PT Angkasa Pura (AP) I.
Sekprov juga meminta Pemerintah kabupaten/kota se-Sulut untuk bekerjasama dalam penanganan darurat bencana Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Bupati/Walikota diharapkan mengajak masyarakat untuk mendoakan penanganan bencana dan mengimbau keluarga serta kerabat yang berada di Pulau Tagulandang atau daerah rawan terdampak untuk mengungsi.
Selain itu, setiap daerah Kabupaten/Kota diminta membuka posko bantuan bencana bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Api Ruang. Masyarakat Sulut juga dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan yang tidak perlu dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Pemprov Sulut telah membuka Posko Bantuan Bencana Gunung Ruang di Sitaro. Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Candra Wijaya, secara langsung memantau suasana di posko yang berada di lobi kantor Gubernur pada malam tanggal 18 April 2024. (asd)
