MANADO, MSN
Sebanyak 155 kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Sulawesi Utara (Sulut) telah menyelesaikan program In-Service Training (IST) Gelombang 2.
Kegiatan ini digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut melalui Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) dan difasilitasi oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulut. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks.
Febry HJ Dien ST M Inf Tech (MAN), Kepala BPMP Provinsi Sulut, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi pondasi penting bagi pengembangan manajemen dan peningkatan kapasitas kepala sekolah.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta untuk menghadapi tantangan di masa depan, terutama dalam menghadapi asesmen yang akan dilaporkan ke tingkat SMA dan SMK,” ujarnya dalam penutupan kegiatan, Jumat (14/2/2024).
Setelah asesmen, lanjut Febry, akan dilakukan penguatan kapasitas berdasarkan hasil evaluasi. Setiap peserta akan dibagi sesuai kebutuhan, seperti manajerial, sosial, atau pembelajaran.
“Tidak ada satu solusi yang bisa menyelesaikan semua masalah. Setiap peserta memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga pendekatannya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” tegasnya.
Kepala Dikda Sulut, Dr. Femmy Suluh, menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kepala sekolah memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan. Hasil asesmen nantinya akan digunakan untuk pemetaan dan pengembangan manajemen talenta kepala sekolah, termasuk dalam hal promosi, rotasi, dan mutasi.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis Pemprov Sulut, baik di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini maupun yang akan dilantik tidak lama lagi,” ungkap Femmy.
Femmy juga menjelaskan bahwa Dikda Sulut telah memaparkan program-program strategis dan isu-isu aktual di bidang pendidikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
“Salah satu yang kami sampaikan adalah peningkatan kompetensi kepala sekolah, yang akan diikuti dengan asesmen. Hasil asesmen ini akan menjadi dasar untuk membuat talent map, yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan terkait rotasi, mutasi, atau promosi,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kepala sekolah harus terus meningkatkan kompetensi dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“Kedepan, dinamika pendidikan akan terus berkembang, dan banyak regulasi pendukung yang akan disesuaikan. Kepala sekolah tidak boleh ketinggalan dan harus terus belajar. Asesmen ini akan sangat bermanfaat bagi kepala sekolah dan Pemprov Sulut dalam memajukan pendidikan,” harap Femmy.
Femmy juga mengapresiasi dukungan BPMP Sulut dalam memfasilitasi pelatihan ini.
“Terima kasih kepada BPMP Sulut atas kemitraan yang baik. Kemitraan ini harus terus kita tingkatkan di masa mendatang untuk memastikan kualitas pendidikan di Sulut semakin baik,” tambahnya.
Program peningkatan kompetensi kepala sekolah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan transmisi pengetahuan dan keterampilan dapat berjalan dengan baik, sehingga mampu menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks di masa depan. (sonny dinar)
