MANADO, MSN
Komposisi kabinet Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, memantik beragam tanggapan. Salah satunya datang dari Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Louis Schramm.
Legislator daerah pemilihan Kota Manado ini mengungkapkan, kabinet Prabowo-Gibran yang ada sekarang ini , banyak orang mengatakan terlalu gemuk. Namun menurutnya, untuk kepentingan negara maka kabinet yang ada sekarang ini sangat lengkap. “Lebih lengkap, lebih baik, lebih fokus,” tegas Louis, baru-baru ini, di kantor DPRD Sulut.
Baginya, hal detail yang tidak diatur sebelumnya, kini sudah ada. Dijelaskannya, untuk Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang ditangani Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ini baginya agar ada percepatan pembangunan. Kemudian sebelumnya Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disatukan. Kini keduanya dipisahkan. “Koperasi dan UMKM dipisah biar lebih fokus. Koperasi mengurus koperasi yang begitu banyak. Ada koperasi mati segan hidup pun tak mau,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Manado ini.
Dengan adanya kementerian koperasi ini maka dia punya tiga program utama yang akan dikerjakan dalam 100 hari. “Yang pertama new branding, kedua digitalisasi, dis melakukan pembaharuan sumber daya manusianya yang ada,” tutur Louis.
Lanjutnya, untuk UMKM juga sebaliknya dia fokus ke yang bukan koperasi. Dijelaskannya, waktu Covid-19, tonggak ekonomi atau pilar ekonomi, ada macam-macam. “Seperti konglomerasi, koperasi, UMKM, yang dua bertahan yang lain tumbang. Berkaitan dengan itu masalah kabinet jelas sudah makin lengkap dan fokus itu yang diinginkan Pak Prabowo. Bukan bagi bagi-bagi kue. Kalau dilihat kabinet orang-orang profesional yang ditaruh Pak Prabowo di kabinet yang ada,” jelasnya. (arfin tompodung)