MANADO, MSN
Kritik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) menyasar ritel Indomaret. Adanya temuan barang kedaluwarsa yang dijual jadi penyebab.
Serangan itu dilontarkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Julius Jems Tuuk. Dirinya mengisahkan pengalaman pribadi ketika membeli telur di Indomaret. Dijelaskannya, telur yang dia beli pada label tertulis masih belum kedaluwarsa. Sementara, ketika dibuka telurnya ternyata sudah rusak. Anggota dewan provinsi (Deprov) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pula menuntut tanggung jawab mereka seperti apa ketika terjadi demikian.
Pihak Indomaret yakni Aloysius selaku Manager PT Indomarco Prismatama menjelaskan, masalah itu ada 2 kemungkinan. Pertama, telur itu sudah bermasalah ketika datang dari suplayer langsung. Hal itu karena ketika telur itu datang sudah dengan label kapan dia akan ditarik. Kemudian kemungkinan yang kedua dari pihak penjaga toko yang tidak melakukan pengecekkan.
Apabila terjadi demikian maka Indomaret menurutnya, akan melakukan ganti dengan produk yang lebih bagus atau mengembalikan uang. “Ada permohonan maaf dari tim toko ke pada konsumen. Biasanya kita berikan bingkisan. Memang tidak banyak. Kami mengakui kesalahan. Dan untuk petugas kami berikan sanksi,” jelas Aloysius, saat rapat dengar pendapat Komisi II DPRD Sulut dengan Alfamart-Indomaret, Senin (16/7/2024), di ruang rapat komisi 2.
Mendengar penjelasan itu, Jems Tuuk menyampaikan kurang bisa menerima hanya dengan permintaan maaf. Apalagi kalau ada konsumen yang tidak mau memberikan komplain. “Kata maaf tidak cukup. Karena anda menjual produk di label belum kedaluwarsa tetapi ternyata rusak,” tegas Tuuk. (aoat)