MANADO, MSN
Problem petani kopra di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut). Adanya kendala terkait dengan akses untuk membawa hasil pertanian jadi penyebab. Wakil rakyat Gedung Cengkih pun buka suara.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Sulut, Stela Runtuwene. Ia mengungkapkan, pemerintah diharapkan agar memperhatikan hasil kopra di Sulut. “Ini tidak kalah menariknya untuk penambahan Pendapatan Asli Daerah) hasil kopra Sulut, kan itu banyak petani kopra,” ujar Runtuwene dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi Sulut, Kamis (9/11/2023), di ruang rapat paripurna DPRD Sulut.
Dijelaskannya, hasil kopra masyarakat di sana begitu banyak. Hanya saja mereka terhalang akses jalan karena jembatannya sudah rusak. “Yang saya usulkan di sini, ini tolong lihat jalan yang ada di Kecamatan Tatapaan, itu hasil kopranya di sana banyak tapi mereka sulit mengeluarkannya karena jembatan yang sering mereka pakai itu sudah runtuh,” ungkap wakil rakyat daerah pemilihan Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara ini.
Menurutnya, persoalan itu juga yang diminta masyarakat ketika mereka turun reses. Ia mendorong agar ini diperhatikan karena masyarakat kesulitan mengeluarkan hasil panen kopranya. “Tolong diperbaiki karena hasil kopra mereka banyak sekali tapi karena jembatan sudah rubuh, mereka sangat sulit sekali mengeluarkan hasil kopra mereka. Itu saja tolong diperhatikan karena hasil itu semua juga untuk PAD kita,” ujar politisi Partai Nasdem ini. (AOAT)