MANADO, MSN
Fenomena myopia atau mata minus juga menjadi perhatian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan bahwa setengah populasi dunia akan bermata minus di tahun 2050 mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Selain itu, data dari WHO mengungkapkan bahwa setidaknya 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau belum ditangani. Data WHO tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat dan jauh. Salah satu gangguan penglihatan yang sering terjadi adalah katarak, dengan jumlah penderita mencapai 94 juta orang secara global.
Menurut data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) tahun 2020, sekitar 8 juta orang di Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 81,2 persen dari kasus ini disebabkan oleh katarak.
PERDAMI turut berperan dalam mengatasi masalah ini. PERDAMI juga mendorong peran guru dalam edukasi tentang pentingnya perawatan mata dan pencegahan gangguan penglihatan.
Dengan upaya bersama ini dapat memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati penglihatan secara optimal dan mengurangi dampak gangguan penglihatan di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan periode 2014-2019, Prof Dr dr Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek SpM (K), ikut angkat bicara perihal fenomena ini
“Kami sebagai dokter mata ikut bertanggung jawab. Ini sangat mengkhawatirkan bahwa semenjak pandemi, anak-anak banyak bermain gadget,” kata dr Nila, di sela-sela kegiatan Pelatihan Guru Untuk Skrining Gangguan Penglihatan, Pemeriksaan Kesehatan Mata Anak SD dan Pemberian Kacamata Gratis, di SDN 25 Manado, Selasa (5/3/2023).
“Ternyata gangguan penghilatan itu sudah banyak. Kami bisa buktikan dibeberapa daerah seperti di Jakarta pada semua wilayah Pulau Seribu, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Makasar, dan sekarang Manado,” tambah dr Nila sembari berharap, lewat pelatihan ini, guru-guru lebih paham mengedukasi anak-anak di sekolah.
Diketahui, Seksi Penanggulangan Gangguan Refraksi (SPGR) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), memilih Sulawesi Utara (Sulut) sebagai project untuk digelarnya pelatihan guru untuk skrining gangguan penglihatan, pemeriksaan kesehatan mata anak SD dan pemberian kacamata gratis.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 maret 2024 ini, menyasar 2 Sekolah. Yakni, SDN 25 dan SDN 112 Manado.
Adapun, hari pertama kegiatan, digelar pelatihan bagi guru untuk skrining gangguan penglihatan dan menghadirkan, Prof Dr dr Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek SpM (K), Menteri Kesehatan 2014-2019.
Kemudian, untuk pemeriksaan kesehatan mata anak SD dan pemberian kacamata gratis, akan digelar pada hari berikutnya. (son)













