MANADO, MSN
SMA Negeri 1 Manado menggelar Ujian Sekolah (US) menggunakan aplikasi Computer-Based Test (CBT), sebuah terobosan berbeda dari metode konvensional yang masih dipakai banyak sekolah. Aplikasi ini dikembangkan secara mandiri oleh tim IT dan kurikulum sekolah, menawarkan berbagai fitur canggih seperti anti-nyontek, dashboard monitoring, dan integrasi browser yang bisa diakses via smartphone, laptop, atau tablet.
Sistem CBT ini memungkinkan pemeriksaan hasil ujian berjalan otomatis, dengan setiap siswa menerima paket soal acak untuk mengurangi peluang kecurangan. Fitur keamanannya, seperti exam browser, juga mencegah peserta membuka aplikasi lain selama ujian. Keunggulan lain meliputi penghematan biaya, efisiensi pengawasan, serta mengurangi penggunaan kertas.
Kepala SMA Negeri 1 Manado, Jemmy Jermias S.Pd., menekankan bahwa aplikasi ini membatasi akses peserta selama ujian. “Siswa tidak bisa keluar-masuk sesuka hati. Jika terdeteksi keluar, mereka harus meminta token ke pengawas untuk melanjutkan,” jelasnya.
Guru juga dapat memantau perkembangan ujian secara real-time, termasuk mendeteksi siswa yang terlalu lama mengerjakan soal.
Ujian yang diikuti 689 siswa ini turut dipantau Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut, Louis Carl Schramm, pada hari pertama (14/4/2025). “Ada peserta yang berhalangan karena seleksi AKMIL/AKPOL, namun akan mengikuti ujian susulan,” ujarnya.
Melalui inovasi CBT ini, SMA Negeri 1 Manado memperkuat reputasinya sebagai pelopor pemanfaatan teknologi guna meningkatkan kredibilitas dan kualitas evaluasi pendidikan. (sonny dinar)
