TOMOHON, MSN
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Papua Barat mendapatkan dana hibah sebesar Rp 450 juta dari Pemerintah Provinsi setempat. Bantuan anggaran ini dialokasikan untuk mendukung program strategis peningkatan mutu pendidikan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua MKKS SMK Papua Barat, Regina Wutoy, M.Pd., di sela-sela kegiatan studi tiru ke sejumlah SMK di Sulawesi Utara, yang berlangsung selama dua hari pada 29-30 September 2025. Rombongan MKKS mengunjungi beberapa sekolah, di antaranya SMKN PP Kalasey, SMKS Kristen 2 Tomohon, SMKN 2 Manado, dan SMKN 3 Manado.
Dalam wawancaranya di SMKS Kristen 2 Tomohon, Regina yang juga menjabat sebagai Kepala SMKN 2 Manokwari, membeberkan penggunaan dana hibah tersebut. “Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pendidikan ini diberikan setiap tahunnya kepada MKKS untuk jenjang SMA dan SMK. Khusus untuk SMK, fokus kami adalah pada peningkatan mutu kompetensi siswa dan guru,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Ia menegaskan bahwa standar pencapaian yang ditargetkan adalah kesiapan menghadapi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional. Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk mewujudkan program magang guru dan alumni siswa ke Jepang, sebuah program yang hingga kini belum terealisasi di bumi Papua Barat.
“Program magang ke Jepang ini menjadi salah satu tujuan utama kami. Untuk tahun anggaran ini, MKKS SMK menerima alokasi dana sebesar Rp 450 juta,” jelas Regina.
Lebih lanjut, Regina Wutoy menjelaskan mekanisme pertanggungjawaban dan penggunaan dana. Setiap tahun, MKKS melakukan rapat koordinasi rutin dan melaporkan seluruh rencana serta realisasi program kepada Dinas Pendidikan. Laporan ini kemudian diteruskan kepada Gubernur Papua Barat.
“Untuk sisa anggaran yang tidak terpakai pada program-program utama, akan dialokasikan untuk mendanai kegiatan operasional MKKS,” pungkasnya.
Kegiatan studi tiru ini sendiri merupakan bagian dari upaya MKKS SMK Papua Barat untuk menimba pengalaman dan best practice dari sekolah-sekolah di Sulawesi Utara, guna memperkuat kualitas pendidikan kejuruan di daerah mereka. (sonny dinar)
