MANADO, MSN
Hujan lebat yang mengguyur Kota Manado sejak, Jumat (21/3/2025) hingga, Sabtu (22/3/2025), mengakibatkan banjir dan ancaman longsor di beberapa wilayah. Meluapnya daerah aliran sungai (DAS) menyebabkan sejumlah pemukiman warga terendam air, memaksa mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Lorong Weris di Lingkungan I, Kelurahan Paal Empat. Warga setempat, termasuk Liliyanti Taalangon, seorang guru di SD Negeri 116 Manado, terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak Jumat kemarin. “Kami terpaksa mengungsi karena rumah kami terendam banjir,” ujar Liliyanti. Ia bersama keluarga dan beberapa tetangga mengungsi di SD Negeri 116 Manado, yang dijadikan tempat penampungan sementara.
Warga yang mengungsi terpaksa menyelamatkan barang-barang penting seperti dokumen, pakaian, kasur, hingga mesin cuci untuk menghindari kerusakan akibat genangan air. Di lokasi pengungsian, tercatat sekitar 5 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari lansia, ibu menyusui, serta bayi berusia beberapa bulan.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi Sulawesi Utara dan pemerintah kota Manado dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi mereka. Hingga saat ini, masih banyak warga di Manado yang terdampak banjir namun belum diketahui keberadaannya. Pemerintah diharapkan lebih peka dan sigap dalam memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penanganan serius terhadap masalah banjir dan longsor, terutama di musim hujan seperti saat ini.
Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, yang berada di bawah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melalui akun resmi media sosialnya, mengeluarkan peringatan dini cuaca 3 harian untuk wilayah Sulawesi Utara. Peringatan ini menyebutkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada hari ini, Sabtu, 22 Maret 2025.
Wilayah yang perlu diwaspadai meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, atau pohon tumbang. Masyarakat juga disarankan untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG melalui situs resmi atau media sosial resmi BMKG Stasiun Sam Ratulangi Manado. (sonny dinar)