MANADO, MSN
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) Dinas Kehutanan Daerah (Dishutda), menguarkan peringatan. Akan dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Provinsi Sulut
Kepala Dishutda Sulut Jemmy Ringkuangan AP MSi, menjelaskan bahwa, hujan merupakan sumber air dari semua air yang mengalir di sungai dan di dalam tampungan, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. Jumlah dan variasi debit sungai tergantung pada jumlah, intensitas dan distribusi hujan. Sehingga terdapat hubungan antara debit sungai dan curah hujan yang jatuh di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Karena itu, Ringkuangan mengingatkan agar masyarakat waspada potensi debit air tinggi di wilayah sekitar DAS Tondano.
“Pertama, curah hujan dengan intensitas lebat dapat menyebabkan terjadinya banjir. Kedua, bentuk DAS memanjang dengan nilai ratio of circularity 0,29 yang memiliki debit puncak lebih cepat terjadi banjir dan mengalami penyusutan.
Selanjutnya, ketiga, lokasi yang dapat terdampak merupakan dataran di kaki perbukitan yang terjal dengan tingkat dissection tinggi. Keempat, indikasi longsor ditunjukkan dari adanya material tanah, gelondongan kayu serta pohon terbawa arus dan menghalangi sirkulasi air di daerah yang terdampak.
“Bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai (DAS) agar lebih waspada terhadap dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelasnya.
Peringatan dari Pemprov Sulut ini juga merujuk akan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas II Sam Ratulangi Manado tentang Peringatan Dini 7 Harian di Sulut yang berlaku Senin, 08 Juli 2024 hingga, Minggu 14 Juli 2024, yang berisi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat mempengaruhi debit air di DAS. (sd/*)