MANADO, MSN
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan
Pelatihan Operator Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Gelombang 1 yang dibuka secara resmi di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 125 peserta dari berbagai sekolah di Sulut, dengan total peserta untuk tiga gelombang mencapai 463 orang.
Kepala BPMP Sulut, Febry H.J. Dien, yang diwakili oleh Ketua Tim Transformasi Pendidikan, Stevi Mononimbar, menyampaikan bahwa materi pelatihan gelombang pertama ini langsung disampaikan oleh tim ahli dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Ini merupakan kebanggaan bagi Sulawesi Utara karena menjadi daerah pertama yang menerima materi langsung dari Kementerian,” kata Stevi.
Selain itu, perwakilan BPMP dari Kepulauan Riau dan Bali juga hadir secara daring untuk mengikuti pelatihan ini.
Pelatihan ini dibagi menjadi tiga gelombang, dengan gelombang pertama diikuti oleh 125 peserta. Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dikda Sulut, Bravo Turangan ST, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para operator Dapodik.
“Setiap tahun pasti ada perkembangan, kebijakan baru, atau perubahan dalam sistem pendidikan. Dengan pelatihan ini, kami berharap para operator dapat mengoperasikan data dengan lebih baik,” ujar Bravo.
Pelatihan ini tidak hanya membahas pengelolaan data pokok pendidikan, tetapi juga mencakup materi tentang perkembangan teknologi informasi, termasuk artificial intelligence (AI) dan pembuatan coding.
“Kami ingin para operator tidak hanya mahir dalam pengelolaan data, tetapi juga memahami perkembangan teknologi terkini yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran,” jelas Bravo.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dikda Sulut, Dr. Femmy Suluh, yang menekankan pentingnya peran strategis operator Dapodik dalam pengisian data pendidikan di sekolah.
“Operator Dapodik memegang peran krusial dalam pengelolaan data sekolah. Kami berharap setiap sekolah memiliki satu operator Dapodik yang bertanggung jawab penuh terhadap data yang diinput,” ujar Femmy.
Ia juga menambahkan bahwa para operator akan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen mereka untuk menjaga akurasi dan integritas data.
Selain itu, pelatihan ini juga memperkenalkan Rumah Pendidikan, sebuah platform baru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan untuk mengintegrasikan berbagai sistem pengelolaan pendidikan. Platform ini terdiri dari delapan ruang, yaitu ruang siswa, ruang guru, ruang bahasa, sarana prasarana, ruang publik, dan ruang pemerintah.
“Platform ini akan memudahkan pengelolaan data pendidikan dan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan, termasuk dana BOS dan lainnya,” tambah Femmy.
Selama pelatihan, para peserta akan dievaluasi berdasarkan prestasi, proses, dan program yang dijalankan.
“Kami berharap para peserta dapat berkonsentrasi penuh selama pelatihan karena ini adalah kegiatan wajib yang sangat penting,” kata Femmy.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para peserta gelombang pertama dan berharap materi yang diberikan dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Utara.
Dengan adanya pelatihan ini, Pemprov Sulut berharap dapat meningkatkan akurasi dan kualitas data pendidikan, yang pada akhirnya akan mendukung pengambilan kebijakan yang lebih baik dan tepat sasaran. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. (sonny dinar)