MANADO, MSN
Dinas Pendidikan (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan In Service Training (IST-1) Gelombang 3 untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Acara ini berlangsung di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut dan dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Kepala BPMP Sulut Febry HJ Dien, Kepala Dikda Sulut Dr Femmy Sulut, serta sejumlah kepala bidang dan tim transformasi pendidikan.
Ketua Tim Transformasi Pendidikan BPMP Sulut Stevi Mononimbar dan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikda Sulut Debby Mamangkey SPd MAP, hadir mendampingi.
Febry HJ Dien, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin satuan pendidikan yang harus memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan sosial.
Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pendidikan yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Febry menjelaskan bahwa BPMP Sulut berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen). BPMP memiliki tugas melakukan supervisi, pengembangan model pembelajaran, dan pemetaan mutu pendidikan.
Ia juga menyoroti program prioritas Kementerian, seperti penerapan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, dukungan program makan bergizi gratis, revitalisasi satuan pendidikan, dan digitalisasi sekolah.
“Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin dinamis,” kata Febry.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Dr Femmy Sulut, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kompetensi kepala sekolah.
“Pelatihan ini dirancang sejak tahun lalu dan telah menjadi bagian dari anggaran BOS yang wajib diikuti oleh semua sekolah, baik negeri maupun swasta,” terangnya.
Femmy juga menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah, tetapi juga untuk memetakan potensi dan kekurangan masing-masing peserta melalui pretest dan posttest.
“Hasil dari pelatihan ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan pengangkatan, rotasi, dan mutasi kepala sekolah di masa depan,” kata Femmy.
Selain itu, Femmy mengingatkan para kepala sekolah untuk memastikan pengelolaan dana BOS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama menjelang pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ia juga meminta agar sekolah mengurangi kegiatan seremonial yang tidak perlu dan fokus pada kegiatan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kompetensi kepala sekolah di Sulawesi Utara.
Para peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti keikutsertaan dan akan didampingi oleh tim BPMP dalam implementasi rencana tindak lanjut (RTL) pasca pelatihan.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kepala sekolah dapat menjadi mitra strategis Dinas Pendidikan dalam memajukan pendidikan di Sulawesi Utara, serta mampu menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks di masa depan,” pungkas Femmy. (sonny dinar)
