MANADO, MSN
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, mengambil langkah berbeda dalam memberikan apresiasi kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Alih-alih memberikan bonus dalam bentuk materi, para pelajar berprestasi itu justru dijanjikan jalur khusus untuk diterima di sejumlah perguruan tinggi ikatan dinas.
Adapun bentuk dukungan konkret yang diberikan yaitu jaminan fasilitas pembinaan dan bimbingan belajar intensif bagi para Paskibraka yang ingin mendaftar ke Akademi Militer (Akmil), Akademi Kepolisian (Akpol), serta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Seluruh proses pendaftaran dan pembinaan akan dikoordinir melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Sulut.
Kebijakan ini merupakan respons atas perbandingan masyarakat di media sosial mengenai bentuk apresiasi dari pemda yang dinilai lebih kecil secara materi dibandingkan daerah lain. Gubernur Yulius menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulut memilih strategi “memberi kail, bukan barang” dengan memastikan masa depan para Paskibraka.
“Penghargaan kami bukan sekadar uang atau barang, tetapi ‘kail’ untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. Kedisiplinan, keberanian, dan integritas yang kalian tunjukkan adalah bekal emas untuk menjadi pemimpin bangsa,” ujar Yulius dalam ceremoni penyerahan penghargaan di Kantor Gubernur, belum lama ini.
Kebijakan ini langsung disambut antusias oleh para Paskibraka, salah satunya Bianca Lantang yang bertugas sebagai pembawa baki Bendera Pusaka di Istana Merdeka.
“Dukungan ini sangat berarti karena membuka jalan bagi kami untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengabdi kepada negara,” kata Bianca.
Dengan kebijakan ini, Pemprov Sulut bertekad mengubah pengalaman menjadi Paskibraka menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak calon pemimpin nasional yang berkarakter dan berkompeten dari bumi Nyiur Melambai. (sonny dinar)
