MANADO, MSN
Dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-Undang (UU) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta pengecekan kesiapan petugas, sarana prasarana, armada, dan sopir menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Ir. Stefanus B.A.N Liow, MAP melakukan kunjungan kerja (kunker) di Manado, Selasa (17/12/2024).
Senator Stefa bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Daerah (Dishubda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Izak Rei, yang didampingi oleh Sekretaris Dinas Stenly Patimbano.
Izak Rei menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan bahwa semua stakeholder terkait di bidang perhubungan, baik darat, udara, maupun laut, telah mengadakan rapat koordinasi untuk persiapan dan antisipasi padatnya mudik Nataru.
“Untuk tahun 2024, tidak ada program mudik gratis untuk angkutan darat. Namun, ada penambahan dua armada kapal perintis untuk rute Manado-Kepulauan Talaud,” ungkapnya, seraya mengapresiasi kehadiran Senator Stefa dalam rangka mau mendapat informasi dan kepastian tentang angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2004.
“Kami Dishubda Sulut telah melakukan rapat koordinasi tentang kesiapan angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025 dengan melibatkan seluruh stakeholder baik itu pemerintah daerah dan kementerian sektor darat, laut udara,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah pusat telah menurunkan harga tiket sebesar 10% untuk periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. “Saya berharap agar harga tiket ke Sulut diturunkan lebih lanjut untuk mendukung perekonomian daerah dan kunjungan wisatawan,” jelasnya.
Setelah pertemuan di Kantor Dishubda Sulut, Senator Stefa melanjutkan peninjauan ke Terminal Paal Dua dan Terminal Karombasan Manado. Didampingi oleh Kepala (Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ Yerianto Mesdila. Senator Stefa menerima masukan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Manado serta puluhan pemilik dan sopir bus.
Para sopir mengeluhkan maraknya ‘taksi gelap’ yang menyebabkan penurunan drastis jumlah penumpang dan pendapatan mereka. Mereka meminta agar ada penindakan rutin dari aparat berwenang untuk menertibkan taksi gelap. Selain itu, mereka juga mengeluhkan sarana dan prasarana terminal yang kurang memadai, termasuk kebersihan terminal, serta kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Ketua DPC Organda Kota Manado, Gazali Djamaan, menyatakan rasa syukurnya karena dapat bertemu langsung dengan Senator Stefa dan berharap agar aspirasi mereka dapat ditindaklanjuti, termasuk mendorong dikeluarkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Sulut untuk penertiban taksi gelap.
Senator Stefa sendiri berjanji akan meneruskan aspirasi daerah dan kelompok sopir kepada pihak berwenang dengan harapan dapat ditindaklanjuti demi kenyamanan dan kesejahteraan sopir.
“Ada banyak aspirasi yang disampaikan. Seperti tadi keluhan para sopir angkutan, terjadi penurunan penumpang sehingga pendapatan ekonomi mereka turun drastis. Tadi disampaikan sopir hanya satu rit dalam seminggu. Jadi mohon juga instansi terkait dapat menaruh perhatian apa-apa yang menjadi keluhan. Saya sebagai wakil daerah, saya akan terus menjembatani impian mereka bisa terwujud,” jelas Senator Stefa. (sd/*)