MANADO, MSN
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terpaksa absen dalam seluruh perlombaan pada Festival Literasi Nasional yang digelar oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Penyebabnya adalah masalah pencairan anggaran yang tidak tepat waktu. Kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas, Teresia T. Sompie, SH, MSi, yang juga Sekretaris Dinas, selaku pengguna anggaran dipertanyakan.
Jouke Lembong, SPd, MPd, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan, mengungkapkan bahwa dana dari Perpusnas yang dialokasikan lewat DAK non fisik untuk seleksi di tingkat daerah justru dimasukkan dalam APBD-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan) dan bukan di APBD induk. Hal ini mengakibatkan dana tersebut gagal dicairkan.
“Programnya menjadi tertinggal. Dana tersebut terpaksa harus dikembalikan ke kas negara,” jelas Lembong pada Kamis (18/9/2025). Menurutnya, insiden serupa sudah pernah terjadi pada tahun sebelumnya.
Festival yang bertujuan mempromosikan budaya baca dan menciptakan masyarakat berpengetahuan ini mencakup sejumlah lomba, seperti Lomba Bertutur untuk pelajar SD/MI, Lomba Resensi untuk SMP dan SMA, serta Lomba Video Konten Literasi Terbaik.
Batas akhir pengiriman karya pemenang tingkat daerah adalah 19 September 2025. Akibat kendala ini, Sulut pun kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam tahap nasional yang jadwal penjuriannya akan berlangsung pada 22-23 September 2025. (sonny dinar)
