MANADO, MSN
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Strategis (Renstra) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di Ruang Tumbelaka Kantor Gubernur, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini dibuka oleh Penjabat Sekretaris Provinsi (Sekprov) Tahlis Gallang, S.I.P., M.M., didampingi Kepala Bappeda Sulut Elvira Katuuk, ST., ME.
Hadir dalam rapat ini pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Gubernur seperti, Dr Magdalena Wullur SE MM MAO CMILT , Prof. Dr. Zetly Estefanus Tamod, Prof Arie Kawulur, Prof Dr Benny Pinontoan MSc dan Ir. Julius Jems Tuuk. Koordinator Staf Khusus Drs. Novi Mewengkang, turut memberikan masukan kritis terkait keselarasan program dengan visi-misi Gubernur.
Kepala Bappeda Sulut, Elvira Katuuk, melaporkan bahwa penyusunan RPJMD Sulut 2025-2029 telah memasuki tahap akhir, yaitu penetapan. Proses pembahasan telah dilakukan bersama DPRD, termasuk lima kali rapat dengan Panitia Khusus (Pansus) DPRD. “Kami memastikan sinkronisasi Renstra dengan RPJMD untuk menjamin pencapaian target indikator, program, dan dukungan anggaran yang tepat,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Sekprov Tahlis Gallang menekankan pentingnya penguatan PAD untuk mendukung pembangunan. Ia menyebutkan, salah satu strategi peningkatan PAD adalah melalui optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT MSN (Membangun Sulut Maju), yang diharapkan menjadi holding perusahaan daerah. “Kita masih memiliki ruang anggaran sekitar Rp421 miliar di tahun 2026, yang perlu disinkronkan untuk penajaman program,” jelasnya.
Gallang juga mengingatkan perlunya identifikasi sumber pendapatan baru, mengingat proyeksi anggaran pada 2028-2029 menunjukkan defisit jika hanya mengandalkan PAD saat ini. “Kita harus mempersiapkan regulasi dan strategi baru untuk mengatasi tantangan ini,” tambahnya.
Novi Mewengkang, Koordinator Staf Khusus Gubernur, menyoroti perlunya keseriusan OPD dalam memastikan program selaras dengan visi-misi Gubernur. “Kami susun visi misi pak gubernur itu setahun itu setelah menang, Kita uji lagi. kami mengundang 96 pakar dari semua perguruan tinggi negeri. 2 hari kita bahas, nah yang timbul pertanyaan, ini (rapat, red),”. tegasnya.
“Apakah program-program ini sudah terpola tersistem untuk 5 tahun ke depan. jadi kalau pemahaman saya hari ini kita langsung sinkronisasi, itulah sekarang waktunya. Kita harus pastikan apakah sudah sejalan dengan visi misi gubernur. karena itu janji politik Gubernur. Saya kira perlu ada keseriusan dari teman teman OPD,” tambahnya.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi Pemprov Sulut untuk memastikan keselarasan perencanaan pembangunan dengan target pembangunan jangka menengah, sekaligus mengoptimalkan sumber daya daerah guna mencapai kesejahteraan masyarakat. (sonny dinar)











