Example floating
Example floating
BeritaEdukasiHeadlineKesehatan

Waspada Lonjakan COVID-19 Varian Baru, Gejalanya Mirip Flu Biasa, Ahli Epidemiologi Unsrat: ‘Nimbus’ Turunan Omicron, Penularannya Masih Terkendali

337
×

Waspada Lonjakan COVID-19 Varian Baru, Gejalanya Mirip Flu Biasa, Ahli Epidemiologi Unsrat: ‘Nimbus’ Turunan Omicron, Penularannya Masih Terkendali

Sebarkan artikel ini

 

MANADO, MSN
Kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kembali menunjukkan peningkatan di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Varian baru bernama Nimbus, turunan dari Omicron, menjadi perhatian para ahli. Meski demikian, laju penularannya masih terbilang terkendali dibandingkan gelombang sebelumnya.

Ahli Epidemiologi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof. Dr. dr. Grace Kandou, M.Kes, menjelaskan bahwa varian Nimbus muncul sebagai bentuk adaptasi virus. “Virus ini terus bermutasi untuk mempertahankan diri, sehingga muncul varian-varian baru,” ujarnya, ketika menjadi narasumber pada acara talk show Forum Kawanua di Radio Republik Indonesia (RRI) Manado, bertajuk “Antisipasi Masuknya COVID-19 Varian Nimbus”, Kamis 12/6/2025).

LONJAKAN KASUS MASIH TERKENDALI
Hingga saat ini, Indonesia mencatat 72 kasus positif dari 2.160 spesimen yang diperiksa. Positivity rate-nya relatif rendah, sekitar 3,6%, dengan fluktuasi yang stabil. “Kenaikannya tidak secepat sebelumnya, dan gejalanya mirip infeksi saluran pernapasan biasa, seperti batuk, pilek, dan demam,” jelas Grace.

Meski begitu, kelompok rentan dengan komorbid (penyakit penyerta) perlu berhati-hati. Pada 2025, dua kasus kematian dilaporkan akibat memburuknya kondisi karena penyakit penyerta.

MASYARAKAT DIMINTA TIDAK PANIK
Grace menekankan, masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap harus waspada. “Sulawesi Utara masih aman, dan secara nasional penularan belum separah gelombang sebelumnya. Rumah sakit juga belum kewalahan,” katanya.

Protokol kesehatan seperti memakai masker di tempat umum, isolasi mandiri jika bergejala, serta menjaga kebersihan tetap menjadi kunci pencegahan. “COVID-19 kini berstatus endemi, tapi kita harus antisipasi jika gejala memberat,” tambahnya.

PERKUAT DAYA TAHAN TUBUH
Untuk mencegah infeksi, Grace menganjurkan pola hidup sehat:
– Konsumsi makanan bergizi seimbang (karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral).
– Olahraga teratur.
– Istirahat cukup untuk hindari kelelahan.
– Suplementasi vitamin jika diperlukan.

“Dayatahan tubuh kuat adalah kunci melawan virus. Jangan abai, tapi juga jangan takut berlebihan,” pesannya, sembari mengingatkan, dengan disiplin protokol kesehatan dan kesadaran masyarakat, diharapkan lonjakan kasus ini dapat tetap terkontrol. (sonny dinar)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *